UJIAN PRAKTEK SMP
NEGERI 2 KUTOWINANGUN, Ratusan
Siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 2 Kutowinangun melakukan demo. Asap mengepul di
belakang sebuah ruang kelas di SMP Negeri 2 Kutowinangun. Aroma wangi daging
yang terbakar menyebar kemana-mana. Beberapa siswa nampak sibuk hilir-mudik
dengan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Mereka dengan antusias melakukan demo, mempraktekan berbagai ketrampilan yang diperoleh selama
menempuh pelajaran di SMP Negeri 2 Kutowinangun. Salah satu yang mereka lakukan
adalah demo memasak.
Kegiatan
tersebut dalam rangkaian Ujian Praktek
Kelas IX SMP Negeri 2 Kutowinangun tahun Pelajaran 2012-2013. Ujian
Praktek yang diikuti oleh 240 siswa dan
berlangsung dari tanggal 1 April sampai denagan 12 April. SMP Negeri 2
Kutowinangun pada tahun ini menyelenggarakan ujian praktek untuk sepuluh mata
pelayaran, meliputi Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, TIK, Bahasa Jawa dan
dua mapel Muatan lokal Bahasa Inggris dan Tata Boga. .
Menurut
Suhrojiyah S.Pd.I penguji Ujian Praktek mata pelajaran Tata Boga, Standar Kompetensi
yang akan dicapai adalah Siswa memahami tentang pengolahan makanan mentah
menjadi masak menggunakan teknik tertentu.
Pada ujian
Praktek tersebut, siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kutowinangun berhasil mengolah
dan menyajikan berbagai kreasi menu masakan.
Salah satu kreasi yang dihasilkan adalah membuat sate kere, yaitu sate yang merupakan perpaduan antara sate tempe gembus dan sate daging ayam. Dari
segi harga sete kere ini lebih murah,
akan tetapi secara penampilan cukup menarik dan rasanya juga enak.
Untuk
mendapat penilaian pada akhir kegiatan praktek memasak para siswa kemudian
memajang hasil kreasi masakannya. Menurut guru penguji praktek Tata Boga yang
lain Sri Sutanti, ujian praktek tersebut bertujuan supaya siswa mampu mengolah
dan menyajikan makanan sehari-hari, juga siswa mampu membuat berbagai hiasan
dai sayuran dan buah.
Drs. Slamet
Sugiharto selaku Wakil Kepala Sekolah SMP 2 Kutowinangun saat mencicipi hasil
kreasi siswanya mengatakan, “sate buatan para siswa rasanya cukup enak, tidak
kalah dengan rasa sate yang dibuat pedagang sate professional”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar